Baru Haid Seminggu, Kemudian Keluar Lagi? Normalkah?

Facebook
Twitter
LinkedIn

Menstruasi adalah pendarahan normal dari vagina akibat luruhnya lapisan rahim. Perempuan biasanya mengalami menstruasi alias haid sebulan sekali. Tapi, terkadang siklus menstruasi bisa berubah sehingga orang yang baru selesai haid seminggu kemudian haid lagi. Akhirnya, ada yang mengalami haid dua kali atau bahkan tiga kali dalam sebulan.

Buat remaja perempuan yang baru pertama kalinya mengalami haid, hal ini tentu bisa bikin cemas. Kira-kira, ini normal atau nggak, ya? Apakah keluarnya darah setelah satu minggu haid berkaitan sama penyakit tertentu?

Yuk, kita bahas di sini!

Masalah seputar siklus haid perempuan

Tubuh manusia bisa mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Mulai dari rasa lapar dan kenyang, siklus tidur, sampai siklus menstruasi, nyaris semua mekanisme di dalam tubuh dikendalikan oleh bermacam-macam hormon.

Kadang-kadang, produksi hormon jadi nggak seimbang karena faktor tertentu di dalam tubuh. Akibatnya, terjadi masalah pada siklus haid. Berikut ini berbagai gangguan yang paling sering terjadi selama menstruasi.

Menstruasi yang berlebihan sehingga kamu harus mengganti pembalut tiap satu jam atau bahkan kurang.

Siklus menstruasi yang nggak teratur, yaitu kurang dari 21 hari atau lebih dari 40 hari.

Haid nggak lancar, terhenti selama beberapa bulan, atau terhenti sama sekali.

Sindrom premenstruasi (PMS) yang ditandai dengan mood swing, sakit kepala, payudara nyeri, dan kembung.

Gangguan disforik pramenstruasi, yaitu gejala PMS yang jauh lebih parah.

Endometriosis, yakni kondisi ketika jaringan rahim tumbuh di luar rahim.

Sudah selesai menstruasi tapi keluar darah lagi, kenapa ya?

Karena siklus haid adalah siklus bulanan, seseorang idealnya mengalami haid satu kali setiap bulan. Namun, adakalanya darah kembali keluar sekitar seminggu setelah haid. Kalau kamu pernah mengalaminya, penyebabnya mungkin berasal dari sini.

1. Masa Puber

Masa puber biasanya terjadi pada usia ke-8 sampai 13 tahun. Selama pubertas, kamu akan mengalami banyak perubahan yang dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi, yakni testosteron pada laki-laki dan estrogen pada perempuan.

Perempuan umumnya mengalami menstruasi pertama ketika masa puber. Nggak cuma haid, kamu mungkin juga bakal mengalami perubahan lain, seperti tumbuhnya rambut di ketiak, membesarnya payudara, dan mood yang gampang berubah.

2. Menurunnya hormon estrogen

Beberapa orang yang baru selesai haid, tapi seminggu kemudian haid lagi mungkin aja sedang mengalami ovulasi. Ovulasi adalah pelepasan sel telur dari ovarium. Proses ini biasanya terjadi pada 10–14 setelah hari terakhir haid.

Selama jangka waktu ini, level hormon estrogen bakal menurun sementara. Beberapa efeknya antara lain gampang lelah, mood swing, saking kepala, serta siklus menstruasi jadi nggak teratur. Kondisi ini wajar dan bakal membaik dengan sendirinya.

3. Perubahan jadwal tidur

Ketika pekan ujian, kamu mungkin sadar kalau kamu jadi lebih gampang capek, sering stres, atau mengalami menstruasi yang beda dari biasanya. Apalagi kalau kamu sering begadang demi mengerjakan tugas sekolah atau belajar buat ujian.

Nah, ternyata perubahan rutinitas sehari-hari juga bisa mengganggu produksi hormon penting dalam siklus menstruasi. Menurut para peneliti, ini mungkin karena jam biologis tubuh berubah sehingga semuanya jadi kacau, termasuk siklus menstruasi.

4. Stres

Stres berpengaruh banyak sama badan kamu. Bahkan, stres yang berlebihan karena sekolah pun bisa mengganggu produksi hormon sehingga haid jadi nggak teratur. Salah satu dampaknya yaitu keluar darah setelah seminggu haid.

5. Sindrom polikistik ovarium (PCOS)

PCOS adalah gangguan hormon akibat pertumbuhan kista berukuran kecil di ovarium. Kondisi ini bisa bikin menstruasi jadi nggak teratur serta menyebabkan gangguan lain, kayak masalah jerawat, pertumbuhan rambut yang berlebihan, dan masalah kesuburan.

6. Masalah kesehatan tertentu

Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa bikin siklus menstruasi jadi lebih pendek sehingga kamu keluar darah seminggu setelah haid. Berikut ini beberapa contohnya.

– Anovulasi (ovarium gagal mengeluarkan sel telur).

– Kelenjar tiroid terlalu aktif atau kurang aktif)

– Pertumbuhan tumor jinak atau kista di dalam rahim

– Kenaikan atau penurunan berat badan yang terlalu drastis.

– Penyakit tertentu yang mempengaruhi siklus menstruasi, seperti endometriosis.

Tapi…
Jangan Khawatir, Karena Disini Kami Punya Solusinya!

Kami telah menemukan obat herbal yang bisa membantu mengatasi permasalah pada kesehatan organ intim wanita, salah satunya mengatasi haid yang tidak lancar.

Obat herbal ini terbukti aman, nyaman, dan harganya pun terjangkau!

… Memperkenalkan …

Manja Razie diformulasikan khusus untuk mengatasi masalah haid tidak lancar. Racikan ahli pakar herbal kesehatan, terbuat dari 100% bahan herbal alami.

Bahan-bahan ramuan herbal tersebut sangat berkualitas dan sudah teruji akan Manfaat & Khasiatnya oleh Masyarakat Indonesia Mampu Mengatasi haid tidak lancar.

Miliki Manja Razie Sekarang Juga.

Facebook
Twitter
LinkedIn